
Mari kita membaca dan meneliti maksud ayat Al-Quran dari surah Al-Baqarah ini pada ayat 195. Dalam masa yang sama kita menilai bersama kelebihan orang berjihad pada jalan Allah Taala dan bahaya bagi mereka yang tidak menyertainya. Layari:
Selain daripada dalil-dalil tersebut, beberapa peristiwa juga boleh diambil iktibar melalui sirah nabawiyyah dan sejarah hidup para sahabat dan salafussoleh. Antaranya:
- Rasulullah s.a.w. bersedih di waktu terputus wahyu beberapa masa.
- Rasulullah s.a.w. menghadapi peristiwa 'amu alhuzni dan hadith al-ifki.
- Rasulullah menghadapi tentangan sengit dan bersedih dengan kejahilan umat dakwah Baginda dalam peristiwa di Kota Thaif.
Dan pelbagai lagi kisah duka Rasulullah s.a.w. namun Baginda sentiasa mendapat tarbiyah dari Allah Taala. Al-Quran Al-Karim adalah sebahagian daripada tarbiyah yang diterima Baginda s.a.w.
- Daripada Mus'ab bin Saad, beliau berkata: Hafsah telah bertanya kepada Umar r.a.: Wahai Amirul Mukminin, kalaulah aku dapat memakai pakaian yang lebih lembut (mewah) dari pakaian kamu dan makan makanan yang lebih baik (enak) daripada makanan kamu. Sedang sesungguhnya Allah telah meluaskan rezeki dan memberikan banyak kebaikkan (kesenangan)? Maka Umar r.a. berkata: Sesungguhnya aku akan membantah dengan kamu. Apakah kamu tidak ingat bahawa Rasulullah s.a.w. menghadapi kehidupan yang susah dan begitu juga Abu Bakr r.a.? Maka Umar r.a. terus menerus menyebutnya sehingga beliau menangis mengenangkan kesusahan mereka. Maka Umar r.a. berkata kepada Hafsah: Demi Allah aku akan bersama hidup sepertimana mereka hidup, mudah-mudahan aku dapat keredhaan dengan sebab mengikut jejak langkah mereka berdua.
- Daripada Abdullah bin Isa,beliau berkata: Telah ada pada wajah Umar r.a. dua garisan hitam dari sebab menangis.
- Daripada Abi Solah,beliau berkata: Telah datang sekelompok orang dari penduduk Yaman kepada Abu Bakr As-Siddiq r.a., maka mereka telah meminta untuk dibacakan kepada mereka Al-Quran Al-Karim, dan (sedang dibaca) mereka menangis. Maka Abu Bakr As-Siddiq r.a. berkata: “Seperti inilah kami (para sahabat r.a.)”.
- Daripada Abu Raja’, beliau berkata: “Aku telah melihat Ibnu Abbas dan di bawah kedua matanya seperti tali selipar daripada sebab (aliran) air mata”.
- Ustaz Abdullah Nasih ‘Ulwan, apabila berbincang mengenai perpaduan dan kesatuan umat Islam, airmatanya pasti tumpah menandakan beliau adalah seorang yang sangat cintakan kesatuan umat Islam.
Wallahu 'alam.
----------------------------------------------
Seperti apa siksa neraka itu? Rasulullah saw. pernah menggambarkan sebuah contoh siksa yang paling ringan. “Sesungguhnya seringan-ringan siksa penghuni neraka pada hari kiamat ialah seseorang yang di bawah kedua tumitnya diletakkan dua bara api yang dapat mendidihkan otaknya. Sedangkan ia berpendapat bahwa tidak ada seorang pun yang lebih berat siksaannya daripada itu, padahal itu adalah siksaan yang paling ringan bagi penghuni neraka.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Belum saatnyakah kita menangis di hadapan Allah, atau jangan-jangan, hati kita sudah teramat keras untuk tersentuh dengan kekuasaan Allah yang teramat jelas di hadapan kita. Imam Al-Ghazali pernah memberi nasihat iaitu jika seseorang hamba Allah tidak lagi mudah menangis karena takut dengan kekuasaan Allah, justeru menangislah karena ketidakmampuan untuk itu.
Rujukan:
http://akhisalman.blogspot.com/
http://www.dakwatuna.com/
اللهم انت ربي لا اله الا انت خلقتني و أنا عبدك و أنا على عهدك ووعدك ما استطعت , أعوذبك من شر ما صنعت , أبوءلك بنعمتك علي و أبوء لك بذنبي فاغفرلي فانه لا يغفر الذنوب الا أنت .
Terjemahan: Ya Allah Engkau Tuhanku, tiada tuhan melainkan Engkau, Engkaulah yang menciptaku dan aku adalah hambaMu. Dan aku akur pada arahanMu dan perjanjianku kepada Mu dengan sedaya upayaku. Aku juga memohon perlindungan Mu dari segala kejahatan yang telah aku lakukan. Dan aku akui nikmatMu kepada ku dan aku akui akan dosaku kepadaMu. Maka ampunkanlah daku, sesungguhnya tiada yang dapat mengampunkan dosa melainkan Engkau.
Kelebihan membaca Sayyidul Istighfar:
" Barangsiapa yang menyebutnya pada waktu siang dengan penuh yakin terhadapnya (ikhlas dan yakin dengan ganjarannya), maka (jika) dia mati pada hari itu sebelum hampir tiba malam maka dia daripada kalangan ahli syurga. Dan barangsiapa yang menyebutnya pada waktu malam dengan penuh yakin terhadapnya (ikhlas dan yakin dengan ganjarannya), maka (jika) dia mati sebelum tibanya subuh maka dia daripada kalangan ahli syurga".
( Hadis riwayat Bukhori: Bab Kelebihan Istighfar, Hadis 6306, Fathul Bari oleh Ibnu Hajar al-Asqalani )
Pada entry sebelum ini, saya ada menyebut tentang membaca. Membacalah, kerana dengan membaca antara sumber kekuatan umat. Dan saya juga ada menyebut sedikit berkenaan saranan membaca Al-Quran. InsyaAllah, kali ini saya saya akan coretkan untuk sidang pembaca beberapa kelebihan membaca Al-Quran Al-Karim. Semoga dengan itu akan menambahkan lagi semangat kita untuk sentiasa membaca Al-Quran.
Di antara keutamaan Al-Qur'an:
1. Firman Allah Ta'ala: " Alif Lam Mim. Demikian itulah Al-Kitab (Al-Quran) yang tiada keraguan padanya, petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa". (Al-Baqarah:1-2). Taqwa ialah takut kepada Allah Taala dengan mengikuti segala perintahNya dan meninggalkan segala laranganNya.
2. Firman Allah Ta'ala: "Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur'an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan khabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri." (An-Nahl: 89)
3. Firman Allah Ta'ala: "Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gelita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus." (Al-Ma'idah: 15-16).
4. Firman Allah Ta 'ala: "Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi ouang-orang yang beriman. " (Yunus: 57).
5. Sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "Bacalah Al-Qur'an, karena ia akan datang pada hari Kiamat sebagai pemberi syafa 'at bagi pembacanya." (HR. Muslim dari Abu Umamah).
6. Dari An-Nawwas bin Sam'an radhiallahu 'anhu, katanya: Aku mendengar Rasul shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Didatangkan pada hari Kiamat Al-Qur'an dan para pembacanya yang mereka itu dahulu mengamalkannya di dunia, dengan didahului oleh surah Al Baqarah dan Ali Imran yang membela pembaca kedua surah ini." (HR, Muslim).
7. Dari Utsman bin Affan radhiallahu 'anhu, katanya: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya." (HR. Al-Bukhari)
8. Dari Ibnu Mas'ud radhiallahu 'anhu, katanya: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa membaca satu huruf dari kitab Allah maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dibalas sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf; tetapi alif satu huruf; lam satu huruf dan mim satu huruf." (HR. At-Tirmidzi, katanya: hadits hasan shahih).
9. Dari Aisyah radhiallahu 'anha, katanya: Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang yang membaca Al-Qur'an dengan mahir adalah bersama para malaikat yang mulia lagi taat, sedangkan orang yang membaca Al-Quran dengan tergagap dan susah membacanya baginya dua pahala." (Hadits Muttafaq 'Alaih). Dua pahala, yakni pahala membaca dan pahala susah payahnya.
10. Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak boleh hasad (iri) kecuali dalam dua perkara, yaitu: orang yang dikaruniai Allah Al-Qur'an lalu diamalkannya pada waktu malam dan siang, dan orang yang dikaruniai Allah harta lalu diinfakkannya pada waktu malam dan siang". (Hadits Muttafaq 'Alaih). Yang dimaksud hasad di sini yaitu mengharapkan seperti apa yang dimiliki orang lain. (Lihat kitab Riyadhus Shaalihiin, hlm. 467-469).
Demikianlah beberapa kelebihan membaca dan mengamalkan Al-Quran Al-Karim yang dapat kita hayati bersama dari sumber Al-Quran dan As-Sunnah. InsyaAllah jika berkesempatan saya
Bukanlah kelebihan yang kita harapkan sangat tetapi sebagai galakan untuk kita mendampingi Al-Quran. Al-Quran adalah petunjuk jalan hidup kita menuju alam kematian. Tidak dapat tidak kita mesti sentiasa membacanya.